Aku tahu, Rizkiku tak mungkin diambil orang lain
karenanya hatiku tenang
Aku tahu, amal - amalku tak mungkin dilakukan orang lain
maka, aku sibukkan diriku bekerja dan beramal
Aku tahu, Allah selalu melihatku
karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat
Aku tahu, kematian menantiku
maka, ku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku
karenanya hatiku tenang
Aku tahu, amal - amalku tak mungkin dilakukan orang lain
maka, aku sibukkan diriku bekerja dan beramal
Aku tahu, Allah selalu melihatku
karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat
Aku tahu, kematian menantiku
maka, ku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku
Hasan al - Bashri
(Pada zaman Rasulullah masih hidup)
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
Orang berilmu dan beradap tidak akan diam dikampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak,Kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak Panah jika tidak meninggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Biji emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu Gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa Jika didalam hutan
Imam Syafii'
(767-820 M)
Sekiranya Engkau Berpergian Tanpa Bekal Takwa
Lalu Betemu Dengan Orang Yang Membawa Bekal Setelah Mati
Engkau Akan Menyesal, Mengapa Tidak Seperti Dia
Dan Menyesal, Mengapa Tidak Bersiap Sebagaimana Dia.
Syair ini Menggambarkan Penyesalan Orang Yang Tidak Membawa Bekal Takwa, dan syair ini menjelaskan kepada kita bahwa bekal takwa memang benar-benar harus dipersiapkan. Selagi kita hidup mari kita sama-sama perbanyak berbuat dalam hal kebaikan.:
(KH. Qamaruddin Shaleh, dkk)
Comments
Post a Comment